Friday, August 16, 2013

Tradisi brobosan: mengelilingi jenazah dengan mengkolong apakah adadalam Islam?

Ini adalah pengalaman pertama saya melihat upaca kematian secara islami dengan cara mengelilingi/mengitari jenazah dengan cara mengkolong. Maksudnya mengkolong adalah mengelilingi jenazah dengan cara mengitarinya kemudian masuk lewat bawah keranda, mirip seperti permainan anak-anak perempuan. mereka menyebutnya dengan nama brobosan. brobosan dilakukan oleh para keluarga inti didahului dengan yang lebih tua kemudian berturutan ke yang lebih muda.

karena ini adalah pertama kalinya saya melihat ini, saya sempat heran dan bertanya-tanya dalam hati, "lagi ngapain itu? apakah ini ada dalam ajaran Islam? apakah Rasulullah mengajarkan ini dalam hadits-haditsnya?." karena penasaran dan dangkalnya ilmu agama saya, kemudian saya coba cari-cari di internet dan alhamdulillah ada beberapa yang membahas masalah ini. berikut saya rangkumkan.
yang pertama dari link berikut ini: http://hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.com/2011/03/brobosan-pemecahan-piring-menyembelih.html

kesimpulan saya dari tulisan yang ditulis pada blog tersebut adalah bahwa tradisi brobosan bukan bagian dari ritual Islam. Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan umatnya melakukan tradisi brobosan tersebut. tradisi ini ditemukan di daerah jawa terutama jawa tengah dan jawa timur (sebagian kecil wilayah saja).

adapun upacara-upacara kematian lainnya yang sering kita lihat dan ternyata tidak ada tuntunan dari Rasulullah akan hal ini adalah sebagai berikut:

  • memecahkan gelas,piring,kaca sebelum pemberangkatan jenazah
  • menyapu di depan jenazah yang akan di berangkatkan ke kuburan
  • melempari uang recehan atau koin di belakang jenazah yang dibawa ke pemakaman
  • mengambil air sisa mandi jenazah kemudian diusapkan ke wajah pada anak-anak yg ditinggal
  • menyembelih seekor ayam ketika jenazah akan diberangkatkan
  • adzan sebelum masuk ke liang lahat
  • tahlilan

kemudian sumber yang kedua saya sadur dari link berikut ini: http://mantankyainu.blogspot.com/2011/09/kesaksian-mantan-pendeta-hindu-tentang.html

Penulis pada blog tersebut mengambil pendapat dari salah satu mualaf mantan pendeta hindu yang disebut Romo Suringgih (orang yang disucikan), beliau (romo suringih) berkasta Brahmana dan sekaligus sarjana Agama Hindu dari Bali, mungkin dalam masyarakat islam beliau ini seperti ahli dakwah atau semacamnya karena beliau telah meng-hindukan banyak orang non-hindu sebelumnya. beliau mengatakan bahwa tradisi brobosan sebenarnya berakar dari buadaya umat hindu bukan islam.

ada banyak sekali ritual agama hindu yang masih dijalankan dalam islam, terutama oleh masyarakat jawa. diantaranya menurut beliau adalah berikut ini:

  • tradisi brobosan
  • mengagungkan sapi. di solo jawa tengah masih ada masyarakat yang mengagungkan sapi dengan memberinya gelar kyai slamet.
  • memayungi jenazah saat diberangkatkan ke kuburan/pemakaman
  • memberi roncean bunga pada keranda jenazah.
  • menyediakan kupat/ketupat untuk anak yg sudah meninggal tapi belum baligh. mereka percaya anak yg meninggal sebelum baligh arwahnya akan kembali ke rumah saat-saat tertentu.
  • slametan atau kirim doa atau tahlilan, 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, mendak pisan, mendak pindo dan nyewu.
  • nelonan, tingkepan, dll

hal-hal di atas sama sekali tidak ada dalam al quran maupun hadits rasulullah saw. dan termasuk bid'ah.

Sebagai mantan pemeluk dan misionaris agama hindu beliau telah mempelajari banyak kitab-kitab hindu seperti Bagawakita, Yajur Weda, Rik Weda, Sama Weda dll selama kurang lebih 25 tahun. Dan beliau tahu bahwa ritual-ritual di atas berasal dari agama hindu bahkan tertulis dalam kitab-kitab agama hindu, diantaranya:

  • Kitab Mahanarayana Upanisad
  • Buku Ritual-Ritual Hindu dalam budaya Jawa karya Prof. Dr. Ida bedande Adi Suripto, seorang Duta dari agama Hindu untuk negara Nepal, India, Vatikan dan Roma. Dan sekarang menjabat sebagai sekretaris PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia). Bahkan dalam buku ini juga tedapat tatacara agama Hindu dalam merawat kandungan seorang ibu, seperti nelonan, tingkepan dsb.
  • Kitab Sama Weda hal. 373 ayat 1
  • Kitab Samhita, buku satu, baga satu, hal 20, yang menjelaskan tentang ritual kirim doa untuk jenazah pada hari ke 1, ke 3, ke 7, ke 40, ke 100, mendak pisan, mendak pindo dan nyewu.

dan masih banyak lagi. mungkin kalau ada yang mau menambahi lagi silahkan melalui kolom komentar.

Saya dalam hal ini bukan bermaksud menyalahkan siapa-siapa atau menyalahkan ritual agama hindu atau agama lainnya. saya hanya mencari tahu saja apakah ritual yang umat islam jalankan seperti brobosan ini ada dalam ajaran islam atau tidak. karena dalam ajaran islam melakukan ritual yang tidak ada tuntunan dalam al quran maupun hadits termasuk perbuatan bid'ah dan itu dosa. untuk itu sekedar saling mengingatkan antar sesama saudara muslim saya coba menuliskan ini agar lebih mengetahui lagi ritual-ritual yang terdapat bid'ah didalamnya.

Berikut ini foto-foto untuk lebih jelasnya bagaimana brobosan dilakukan:
contoh gambar tradisi brobosan jenazah | (c) antarafoto.com
contoh gambar tradisi brobosan jenazah | (c) wordpress.com
Mohon maaf jika ada sebagian isi yang mungkin kurang berkenan. dan jika ada yang salah mohon koreksinya karena saya pribadi sangat dangkal ilmu agamanya. semoga bermanfaat.

Mohon ditambahkan rate +1 pada tombol g+ untuk membantu kami menyebarkan artikel ini.