[caption id="" align="aligncenter" width="400"]
Muhammad Rasulullah saw. bersabda, Kekejian dan perbuatan keji, sama sekali bukan dari ajaran Islam. Sesungguhnya orang yang terbaik ke-Islamannya adalah yang terbaik budi pekertinya. (HR. tarmidzi)
[sociallocker]Dengan demikian jika kita suatu saat melihat orang beragama Islam tapi melakukan perbuatan kekejian itu artinya perbuatan mereka bukan berdasarkan ajaran Islam, melainkan berdasarkan hawa nafsu mereka saja. Bahkan ada hadits lainnya lagi yang mengatakan bahwa jika ada tetangga yang masih merasa terganggu oleh seorang muslim maka orang muslim tersebut belum bisa dikatakan beriman. Tetangga terganggu saja kita dikatakan belum sempurna keimanan kita apalagi kalau menyakiti orang lain. Islam selalu mengajarkan kebaikan bahkan kepada agama lain selain islam termasuk agama yahudi, silahkan lihat artikel kami sebelumnya yang menceritakan tentang sahabat nabi yang ingin sholat berjamaah namun harus berjalan pelan karena di depannya ada seorang tua beragama yahudi yang kebetulan searah dengan sahabat nabi tersebut.
Bagaimana Mencegah Perbuatan Keji?
Sebagaimana telah disebutkan dalam al'quran "Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.", dari ayat di atas maka jelaslah salah satu cara untuk menghindari perbuatan keji adalah dengan sholat. Dengan sholat inilah ummat Islam dapat mencegah diri dari melakukan perbuatan keji karena akan selalu mengingat dan takut kepada Allah SWT. Panutan kita Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang paling baik budi pekertinya, sebagaimana disebutkan oleh seorang sahabat yang mulia, Anas bin Malik ra, mengatakan:
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Dari hadits di atas sudah semestinya kita mengikuti apa yang diajarkan beliau baik melalui ucapan-ucapan beliau maupun dari tindakan-tindakan beliau. Rasulullah memanglah orang yang paling terpuji dan baik aklhaknya bahkan kepada pembantunya sekalipun Rasulullah tidak pernah menegurnya, hal ini sebagaimana hadits berikut ini.
“Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya: mengapa engkau berbuat ini? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Terlihat sekali bahwa Rasulullah SAW sangat lembut budi pekertinya dan kasih sayangnya kepada sesama tanpa memandang pangkat ataupun tingkatan sosial orang tersebut. Demikianlah ajaran tentang perbuatan keji, akhlak mulia dan budi pekerti dalam Islam. Semoga bermanfaat. Jika ada yang salah mohon dikoreksi.[/sociallocker]
No comments:
Post a Comment